Oke dalam postingan kali ini, kita akan membahas berita hoax yang judulnya: Waspada, Badai Matahari Berbahaya bakal menghantam bumi hari jumat ini.
Sebenarnya badai mataharinya itu benar kok adanya, cuma di sini konteks kalimat "berbahaya" yang patut dipertanyakan, berita-berita di negeri ini selalu aja dilebih-lebihkan.
Sebelumnya mari kita kenal dulu apa itu badai matahari ya! Kamu tau tidak kalau matahari sebagai bola plasma panas selalu menyemburkan solar flare (suar surya).
Solar flare juga punya kelasnya masing-masing, ada yang tingkatannya rendah ada yang tingkatannya berbahaya.
Nah, dalam berita itu katanya sih hal-hal seperti ledakan di Matahari itu bisa menyebabkan badai geomagnetik kelas G1. Terus ditambahin kata-kata "berbahaya!!" Padahal, kelas G1 itu kelas paling rendah yang bahkan potensi untuk menyerang sistem navigasi itu rendah sekali.
Nah badai geomagnetik itu apa sih? Singkatnya badai geomagnetik itu gangguan di medan magnet Bumi. Ada kelasnya, mulai G1 hingga G5, G1 itu tingkatan terendah yang ga berbahaya, cuma menyebabkan aurora terjadi lebih sering dan intens.
Nah, kalau G5 ini jarang terjadi, karena tingkatannya ekstrim atau berbahaya karena bisa membuat terjadinya degradasi sistem navigasi dan juga bisa membuat kolaps sistem kelistrikan yang ada di Bumi. Cuma 4 kali dalam 11 tahun kok
Badai geomagnetik bisa terjadi karena Coronal Mass Ejection (CME) juga bisa terjadi karena angin surya. CME sederhananya itu semacam awan yang terhembus ke luar angkasa dari permukaan matahari, isinya itu partikel-partikel magnetik. Dan cara keluar CME ini ibarat kaya meriam, ada yang berbahaya dan ada yang tidak.
TL;DR (Too Long Didn't Read) Badai Matahari sudah sering terjadi dan kasus badai matahari 15 Maret 2019 itu kelas G1 yang bahkan tidak punya efek bagi kehidupan manusia, stop percaya berita hoax yang dilebih-lebihkan ya.
Aktivitas solar sebelumnya yang menyemburkan suar surya juga terjadi kok tanggal 9 Maret 2019. Heran aja ternyata masyarakat Indonesia gampang kemakan iming-iming "Waspada, bahaya, sistem satelit bakal mati karena badai matahari" Ah bullshit.
forum sainsiologi fb
https://www.northernlighthouse.ca/geomagnetic-storms/
https://pwg.gsfc.nasa.gov/istp/nicky/cme-chase.html
https://www.nasa.gov/content/goddard/the-difference-between-flares-and-cmes
https://www.esa.int/spaceinimages/Images/2003/04/Coronal_mass_ejection_CME_blast_and_subsequent_impact_at_Earth
Sebenarnya badai mataharinya itu benar kok adanya, cuma di sini konteks kalimat "berbahaya" yang patut dipertanyakan, berita-berita di negeri ini selalu aja dilebih-lebihkan.
Sebelumnya mari kita kenal dulu apa itu badai matahari ya! Kamu tau tidak kalau matahari sebagai bola plasma panas selalu menyemburkan solar flare (suar surya).
Solar flare juga punya kelasnya masing-masing, ada yang tingkatannya rendah ada yang tingkatannya berbahaya.
Nah, dalam berita itu katanya sih hal-hal seperti ledakan di Matahari itu bisa menyebabkan badai geomagnetik kelas G1. Terus ditambahin kata-kata "berbahaya!!" Padahal, kelas G1 itu kelas paling rendah yang bahkan potensi untuk menyerang sistem navigasi itu rendah sekali.
Nah badai geomagnetik itu apa sih? Singkatnya badai geomagnetik itu gangguan di medan magnet Bumi. Ada kelasnya, mulai G1 hingga G5, G1 itu tingkatan terendah yang ga berbahaya, cuma menyebabkan aurora terjadi lebih sering dan intens.
Nah, kalau G5 ini jarang terjadi, karena tingkatannya ekstrim atau berbahaya karena bisa membuat terjadinya degradasi sistem navigasi dan juga bisa membuat kolaps sistem kelistrikan yang ada di Bumi. Cuma 4 kali dalam 11 tahun kok
Badai geomagnetik bisa terjadi karena Coronal Mass Ejection (CME) juga bisa terjadi karena angin surya. CME sederhananya itu semacam awan yang terhembus ke luar angkasa dari permukaan matahari, isinya itu partikel-partikel magnetik. Dan cara keluar CME ini ibarat kaya meriam, ada yang berbahaya dan ada yang tidak.
TL;DR (Too Long Didn't Read) Badai Matahari sudah sering terjadi dan kasus badai matahari 15 Maret 2019 itu kelas G1 yang bahkan tidak punya efek bagi kehidupan manusia, stop percaya berita hoax yang dilebih-lebihkan ya.
Aktivitas solar sebelumnya yang menyemburkan suar surya juga terjadi kok tanggal 9 Maret 2019. Heran aja ternyata masyarakat Indonesia gampang kemakan iming-iming "Waspada, bahaya, sistem satelit bakal mati karena badai matahari" Ah bullshit.
forum sainsiologi fb
https://www.northernlighthouse.ca/geomagnetic-storms/
https://pwg.gsfc.nasa.gov/istp/nicky/cme-chase.html
https://www.nasa.gov/content/goddard/the-difference-between-flares-and-cmes
https://www.esa.int/spaceinimages/Images/2003/04/Coronal_mass_ejection_CME_blast_and_subsequent_impact_at_Earth
Comments
Post a Comment